• Kesehatan Anda Kabahagiaan Kami

Inovasi dalam Pelayanan

Inovasi dalam pelayanan merupakan suatu langkah terobosan yang diambil oleh Puskesmas dalam rangka meningkatkan capaian kegiatan dan peningkatan mutu serta kualitas pelayanan kepada masyarakat. Inovasi yang dilakukan disusun berdasarkan analisis capaian program dan kegiatan. Inovasi pelayanan di Puskesmas Karangmoncol antara lain :

  1. Puspa Ungu/ “Pelayanan Terpadu Sukseskan Penurunan AKI/AKB Untuk Generasi Unggul”

Berawal dari masih tingginya angka kematian Ibu dan Bayi pada Tahun 2018, dimana pada tahun 2018 semester I sudah ada 2 kasus kematian ibu yang diakibatkan karena perdarahan dengan penyakit penyerta. Hal ini mendorong Puskesmas untuk memikirkan langkah terobosan dalam rangka menurunkan angka kejadian AKI/AKB.

Berdasarkan studi Evidence Summit yang diinisiasi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ( AIPI ), setidaknya ada 6 faktor pemicu kematian ibu diantaranya (1) kualitas pelayanan kesehatan (2) sistem rujukan kesehatan, (3) implementasi Jaminan Kesehatan Nasional, (4) kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan,(5),faktor budaya dan (6)pernikahan dini yang dinilai masih sarat dengan ketimpangan gender.

Dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah sudah meluncurkan program ” Jateng Gayeng Ngincer Wong Meteng ” yang dalam Bahasa Indonesia diartkan sebagai program yang dilaksanakan untuk melaksanakan pemantauan terhadap Ibu dalam 4 fase ( sebelum kehamilan, fase kehamilan, fase persalinan dan fase pasca persalinan. Program dari Provinsi Jawa Tengah yang baik tersebut perlu untuk ditindaklanjuti dengan inovasi pelayanan pada tataran Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat didaerah.

dari hasil identifikasi masalah yang menjadi penyebab kematian di Puskesmas Karangmoncol selama ini adalah Wanita Usia Subur (WUS ) dengan penyakit tidak menular/ penyakit menular, Ibu hamil usia < 20 tahun dan usia >35 tahun, ibu hamil dengan status multipara masih banyak, kasus hamil diluar nikah,ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilannya, kurangnya pengawasan terhadap ibu hamil resiko tinggi ( dari petugas kesehatan, lingkungan dan lintas sektoral ). Selain itu dari sisi fasilitas pelayanan kesehatan masih terdapat kelemahan diantaranya belum adanya layanan terapdu untuk pemeriksaan ibu hamil, pelaksanaan kelas ibu hamil belum maksimal, peran serta kader kesehatan belum maksimal dalam rangka pemantauan ibu hamil,bidan desa tidak menetap di desa,dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat terkait kesehatan pada ibu hamil.

Berdasarkan hasil analisis dan diskusi yang dilakukan maka Puskesmas Karangmoncol menetapakan inovasi Pelayanan” Puspa Ungu” yang merupakan singkatan dari Pelayanan Terpadu Sukseskan Penurunan AKI/AKB untuk Generasi Unggul. Kegiatan dalam inovasi”Puspa Ungu” melibatkan berbagai sektor baik di internal Puskesmas maupun eksternal Puskesmas yaitu : Lintas program di Puskemas seperti konseling PHBS, konseling gizi ibu hamil, promosi jamban sehat dan kesehatan lingkungan, konseling kejadian penyakit menular seperti hepatitis, HIV pada ibu hamil, konsultasi penyakit penyerta, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, dan laboratorium rutin . Sementara dari Lintas Sektoral berbagi peran mulai dari Forkompimcam yang mengeluarkan kebijakan dan penggerakan cek kesehatan bagi ibu hamil yang susah diarahkah, jejaring yang harus memberikan laporan pelayanan ibu hamil di BPS sampai dengan peran serta dukun bayi yang melakukan pendampingan pada saat ibu melahirkan.

Dengan keterpaduan dari Puskesmas dengan lintas sektoral diharapkan akan membantu menurunkan angka kejadian kematian Ibu dan Bayi.